3 Dimensi dalam Framework K-12

3 Dimensi dalam Framework K-12 - Hallo sahabat LOKER-LOWONGAN KERJA CPNS BUMN UMUM, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 3 Dimensi dalam Framework K-12, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel BANK, Artikel BUMN, Artikel JOB TERBARU, Artikel LOWONGAN TERBARU, Artikel PERTAMINA, Artikel PROPERTY, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : 3 Dimensi dalam Framework K-12
link : 3 Dimensi dalam Framework K-12

Baca juga


3 Dimensi dalam Framework K-12

Dalam upaya reformasi pendidikan sains di AS, disusunlah sebuah standar pembelajaran sains yang dikenal dengan nama Next Generation Science Standard (NGSS). NGSS dikembangkan untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran STEM. terdapat 3 dimensi yang menjadi kerangka NGSS.

1. Scientific and Engineering Design Practices


Scientific Practices menggambarkan tingkah laku ilmuwan ketika mereka melakukan investigasi dan membuat model serta teori tentang alam. Sedangkan, engineering practices merupakan kunci bagi enjiner untuk membuat model dan sistem.

Terdapat delapan scientific and engineering design practices yang sangat penting untuk dipelajari oleh siswa seperti yang terlihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 2. Scientific and Engineering Design Practices



2. Crosscutting concept

Secara singkat, suatu konsep disebut crosscutting concept jika konsep tersebut dapat mengkomunikasikan cara berpikir saintifik suatu mata pelajaran, dan konsep tersebut berlaku untuk banyak mata pelajaran Sains dan enjiniiring. Suatu konsep disebut bukan crosscutting concept jika konsep tersebut tidak dapat megkomunikasikan cara berpikir saintifik atau hanya berlaku untuk satu atau dua mata pelajaran (Snider, C, “What Do I Do with Crosscutting Concepts?”).

Sebagai contoh yaitu crosscutting concept energy:

“Hukum yang sama tentang konservasi energy digunakan oleh enjiner untuk mendesain mobil yang lebih efisien, seorang nutrisionis menghitug makanan yang ideal untuk pasien, dan oleh ekologis untuk menginvestigasi bagaiman energy bergerak di suatu ekosistem. “

Crosscutting concept energy mempunyai potensi yang besar untuk membantu siswa memahami bagaimana saintis dan enjiner berpikir, dan bagaimana mata pelajaran biologi, fisika, kimia, enjiniiring memiliki hal yang mirip dalam konsep juga cara berpikir.

Tabel 3. Crosscutting Concepts



3. Disciplinary Core Ideas

Dimensi ketiga STEM yaitu disciplinary core ideas (DCI), dimensi ketiga ini sudah lebih dikenal oleh guru dibanding dengan dua dimensi STEM lainnya. DCI merupakan kumpulan ide utama dari mata pelajaran physical, life, Earth and space Science. Dua domain lainnya yang termasuk dalam dimensi ini adalah engineering, technologydan applied Science.

Tabel 3. Contoh Discplinary Core Ideas dan komponennya



Referensi: MATERI FILOSOFI PENDIDIKAN STEM dalam Pelatihan Pembelajaran IPA Berbasis STEM yang Terintegrasi dalam Kurikulum 2013 oleh P4TK Bandung Tahun 2018.


Demikianlah Artikel 3 Dimensi dalam Framework K-12

Sekianlah artikel 3 Dimensi dalam Framework K-12 kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel 3 Dimensi dalam Framework K-12 dengan alamat link https://lokerlowongankerjacpns.blogspot.com/2018/10/3-dimensi-dalam-framework-k-12.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "3 Dimensi dalam Framework K-12"

Posting Komentar